Monday, October 21, 2013

NEGARA PALING BANYAK TERIFEKSI HIV/AIDS



10 NEGARA YANG PALING BANYAK TERINFEKSI HIV/AIDS
1. Afrika Selatan
5,7 juta orang terinfeksi oleh virus HIV di Afrika Selatan. Tingkat prevalensi dewasa adalah 17,9% menurut CIA Fakta statistik World Book. Di Afrika Selatan banyak anak-anak yang juga mengidap virus HIV ini. 11,2% dari kejadian HIV pada anak-anak dan pemuda yang berada di bawah usia 24 tahun. Ketika Anda proporsi jumlah mereka yang hidup dengan HIV dengan jumlah penduduk, itu menyumbang 11% dari total populasi.

2. Nigeria
Dari 155.215.573 orang yang tinggal di Nigeria, sekitar 3,3 juta mengidap virus HIV. Tingkat prevalensi di kalangan orang dewasa adalah 3,6% pada 2009. Penyebab utama HIV di Nigeria adalah seks bebas antara heteroseksual. Ajaran tentang seks dipandang sebagai hal yang tabu. Pencegahan HIV dinegeri ini sepertinya adalah hal yang hampir mustahil.

3. India
Dari 1 milyar orang yang hidup di India, 2,4 juta mengidap virus HIV, menurut statistik 2009. Epidemi mengambil peran penting pada negara di awal 1990-an dan mempengaruhi semua individu dan bukan hanya pekerja seks. Satu yang harus dicatat bahwa ada kabar baik di India. 50% dari populasi penduduk India mengetahui apa itu HIV dan mengetahui apakah mereka mengidapnya atau tidak.

4. Kenya
Sekitar 41.070.934 orang yang tinggal di Kenya pada tahun 2011, 1,5 juta mengidap virus HIV, sehingga menyebabkan negara ini menjadi negara ke-4 terbesar dunia yang penduduknya mengidap cirus HIV. Tingkat prevalensi di kalangan orang dewasa adalah 6,3%. Kasus-kasus terburuk terlihat pada anak-anak. Hanya 1 dari 3 anak-anak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan terhadap virus ini. Pemerintah Kenya bekerja keras untuk memerangi epidemi ini.

5. Mozambik
Sekitar 6% dari populasi Mozambik dan 1,4 juta orang terkena oleh virus HIV tahun 2009. Tingkat prevalensi di kalangan orang dewasa adalah 11,5%. 130.000 dari mereka yang terinfeksi adalah anak-anak.

6. Tanzania
Sekitar 3% dari total populasi dan 1,4 juta orang di Tanzania yang terinfeksi HIVpada 2009. Tingkat prevalensi di kalangan orang dewasa adalah 5,6% Komisi AIDS Tanzania untuk didirikan pada tahun 2002 untuk membantu menanggapi masalah tumbuhnya epidemi ini. Hal ini sebagai respons terhadap lebih dari 100.000 anak yang terinfeksi oleh virus dan lebih dari 60% dari perempuan yang mengidapnya.

7. Zimbabwe
Sekitar 10% dari total populasi dan 1,2 juta orang terinfeksi oleh HIV di Zimbabwe ditahun 2009. Angka prevalensi orang dewasa adalah 14,3%. Jumlah ini telah mulai melambat dengan bantuan dari pemerintah dan tim respon. Pendidikan dan tes sukarela telah ditetapkan secara nasional.

8. Uganda
Sekitar 3,5% dari total populasi dan 1,2 juta orang terinfeksi HIV di Uganda pada 2009. Tingkat prevalensi dewasa adalah 6,5%. Seperti di Zimbabwe, Uganda mengambil inisiatif bertujuan memerangi HIV dan epidemi. Tingkat telah diturunkan sejak 1980-an dan 1990-an.

9. Amerika Serikat
Sekitar 0,40% dari total populasi dan 1,2 juta orang terinfeksi HIV di Amerika Serikat sebagai tahun 2009. Tingkat prevalensi dewasa adalah 0,6%. Pada 2008, sekitar 4.000 anak-anak membawa virus AIDS melalui penularan ibu-anak.
10. Swaziland

Menurut statistik pada tahun 2009 oleh CIA World Factbook, 180.000 orang yang tinggal di Swaziland mengidap virus HIV. Tingkat prevalensi di kalangan orang dewasa adalah 25,9 (2009) adalah yang tertinggi dari semua negara. Nomor ini juga tinggi bila dibandingkan dengan total penduduk yang adalah 1.370.424 pada 2011. Ini account untuk 13% dari total populasi.




AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima hingga sepuluh tahun atau lebih. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih penyakit dapat timbul. Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi, beberapa penyakit bisa menjadi lebih parah daripada biasanya.

HIV terdapat dalam sebagian cairan tubuh, yaitu:
  1. Darah
  2. Air mani
  3. Cairan vagina
  4. Air susu ibu (ASI)
HIV menular melalui:
  1. Bersenggama yang membiarkan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang HIV-positif masuk ke aliran darah orang yang belum terinfeksi (yaitu senggama yang dilakukan tanpa kondom melalui vagina atau dubur; juga melalui mulut, walau dengan kemungkinan kecil).
  2. Memakai jarum suntik yang bekas pakai orang lain, dan yang mengandung darah yang terinfeksi HIV.
  3. Menerima transfusi darah yang terinfeksi HIV.
  4. Dari ibu HIV-positif ke bayi dalam kandungan, waktu melahirkan, dan jika menyusui sendiri.
Biasakan mempunyai sikat gigi dan pisau cukur sendiri, karena selain untuk kebersihan pribadi, jika terdapat darah akan ada risiko penularan dengan virus lain yang diangkut aliran darah (seperti hepatitis), bukan hanya HIV.

HIV tidak menular melalui:
  1. Bersalaman, berpelukan
  2. Berciuman
  3. Batuk, bersin
  4. Memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, WC, kamar tidur, dll.
  5. Gigitan nyamuk
  6. Bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama
  7. Memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, WC umum, sauna, dll.
HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di luar tubuh. Virus ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan dengan cairan pemutih (bleach) seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air. HIV tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.


AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV.
HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia. Jika seseorang terkena virus semacam ini akan mudah terserang infeksi oportunistik atau mudah terkena tumor. Untuk sampai saat ini, penyakit HIV AIDS belum bisa disembuhkan dan ditemukan obatnya, kalau pun ada itu hanya menghentikan atau memperlambat perkembangan virusnya saja.

Virus HIV dan virus-virus sejenisnya seperti  SIV, FIV dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.

Tanpa terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan. Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV (seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi.Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang lebih muda, sehingga lebih berisiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat. Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti tuberkulosis, juga dapat mempercepat perkembangan penyakit ini. Warisan genetik orang yang terinfeksi juga memainkan peran penting. Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa varian HIV. HIV memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda, yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula. Terapi antiretrovirus yang sangat aktif akan dapat memperpanjang rata-rata waktu berkembangannya AIDS, serta rata-rata waktu kemampuan penderita bertahan hidup.

Pengertian HIV AIDS atau Definisi Lengkap Tentang HIV & AIDS
Pengertian HIV

HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.

Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Pengertian AIDS
Definisi AIDS adalah singkatan dari 'Acquired Immunodeficiency Syndrome / Acquired Immune Deficiency Syndrome' yang menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.

Seberapa cepat HIV bisa berkembang menjadi AIDS ?
Lamanya dapat bervariasi dari satu individu dengan individu yang lain. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.


PENYEBAB

Bila di awal kemunculannya, penyebab HIV AIDS diyakini hanya dari hubungan seksual, baik hubungan seksual secara normal maupun yang anal dan oral. Hal ini karena cairan vagina dan air mani juga mengandung virus penyebab penyakit HIV AIDS. Tapi, kini semakin terkuaklah kenyataan bahwa penyebab HIV AIDS juga bisa dikarenakan transfusi darah, jarum suntik, lewat pemberian ASI. Bahkan, adanya kemungkinan masuknya darah atau cairan tubuh lainnya yang mengandung virus HIV AIDS ke bagian tubuh orang sehat yang terluka. Kemungkinan ini bisa saja terjadi terutama bagi para medis yang merawat penderita HIV AIDS.


Pada dasarnya, manusia yang terlahir penuh nafsu hewani telah membuat penularan penyebab HIV AIDS semakin menyeruak, terutama yang terjadi akibat kontak dalam hubungan seksual. Tapi, ebola memang sangat buas. Belum ada laporan penderita yang terkena virus ebola dapat bertahan hidup lama. Dalam waktu 6 hari saja, penderita akan mati. Pendarahan, diare, sesak nafas adalah serangan terdahsyat yang membuat penderita tak berdaya.


MASA INKUBASI HIV 

 
Rentang Waktu
Masa inkubasi HIV (Human Immunodeficiency Virus) membutuhkan waktu yang lama. HIV menular melalui cairan tubuh, seperti air mani, ASI, maupun transfusi darah.
Setelah HIV bermanifestasi, tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit karena virus menyerang sistem kekebalan tubuh.
HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dengan menjadi partikel bebas dan sebagai virus dalam sel, sehingga sulit bagi tubuh untuk melawan tanpa bantuan.
Hal yang juga menyulitkan adalah virus HIV tidak memiliki pola genetik atau target yang spesifik. Dengan kata lain, hampir semua orang yang terpapar, berbagi risiko yang sama.
HIV dimulai dengan masa inkubasi. Virus ini dapat bersembunyi di dalam tubuh dari 2 sampai 4 minggu. Tahap infeksi akut berlangsung hampir sebulan.
Demam, sakit tenggorokan, ruam, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening merupakan tanda perkembangan awal HIV. Luka lantas mulai muncul di sekitar mulut dan tenggorokan.
Selama tahap laten, semua gejala hilang selama beberapa minggu atau bahkan bertahun-tahun sebelum akhirnya berkembang menjadi Auto Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
AIDS adalah kondisi dimana sel kehilangan kemampuannya secara total untuk melawan penyakit.
Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya, infeksi paru-paru, ruam dan luka pada mulut, semuanya merupakan tanda-tanda AIDS.
Pada kondisi ini, tubuh menjadi sangat rentan terhadap hepatitis, herpes, tuberkulosis, dan pneumonia.
Geografi Penyebaran Penyakit
HIV adalah penyakit global. Hampir setengah jumlah orang yang baru terinfeksi HIV berusia di bawah 25 tahun.
Pada tahun 2007, 33 juta orang diperkirakan hidup dengan HIV/AIDS. Tercatat 22 juta orang yang terinfeksi tinggal di Sub-Sahara Afrika dan Amerika Utara memiliki 2 juta orang yang membawa virus.
Di Eropa 1,5 juta orang terinfeksi HIV, sementara di Amerika Latin berjumlah 1,7 juta orang. Sejak tahun 1981, 25 juta orang telah meninggal dunia karena AIDS.


Sejarah
Kasus HIV yang terdokumentasi pertama kali muncul pada tahun 1981. HIV diperkirakan telah berevolusi dari simian immunodeficiency virus yang melompat dari monyet yang terinfeksi kepada manusia.
Meskipun ada kasus kematian pada awal tahun 1950-an yang diduga karena HIV, namun salah satu kasus kematian pertama yang terkonfirmasi karena HIV terjadi pada satu keluarga tahun 1976. Arvid Noe, istri, dan putrinya yang berusia 9 tahun meninggal karena AIDS.
Tes sampel jaringan yang dilakukan pada tahun 1988 mengungkapkan bahwa Arvid dan istrinya terkena virus HIV. Noe mungkin tertular pada tahun 1969 ketika dia aktif secara seksual di Afrika Barat.
Kesalahpahaman
Kesalahpahaman tentang HIV masih ada sampai sekarang. Walaupun HIV tersebar luas di komunitas gay selama periode awal penemuan, namun HIV bukanlah hanya penyakit gay.
HIV juga tidak hanya tersebar oleh laki-laki yang aktif secara seksual dengan banyak pasangan.
Wanita juga secara proporsional didiagnosa pada tingkat yang lebih tinggi pada usia tertentu. Alasan yang dicurigai adalah operasi tidak steril di negara-negara miskin.
Pencegahan/Solusi
Meskipun infeksi HIV tidak terbatas pada transmisi seksual, pencegahan dan pengurangan penyebarannya sebagian besar bergantung pada perubahan gaya hidup seksual.
Menghindari, jelas merupakan cara terbaik untuk mencegah terkena HIV. Tetapi jika Anda aktif secara seksual, sangat dianjurkan untuk menggunakan kondom. Selain itu, kejujuran dengan pasangan seksual dapat membantu mencegah risiko infeksi HIV.
Mengetahui sejarah seksual pasangan Anda dan melakukan pemeriksaan sebelum berhubungan seks dapat mencegah

Browse » Home » HIV dan AIDS » Masa Inkubasi Virus HIV/AIDS
Penyakit AIDS mempunyai masa inkubasi, yaitu masa tunas virus AIDS (HIV) menjadi AIDS. Ketika mulai masa inkubasi atau mulai terjangkitnya HIV, jumlah sel CD-4 (sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia) dalam tubuh perlahan-lahan akan berkurang sampai setengahnya. Ini berarti tubuh telah kehilangan setengah dari kekebalannya. Dalam kondisi seperti ini penderita masih memiliki kekebalan tubuh yang berfungsi selama 9-10 tahun.

Tetapi setelah melewati 9-10 tahun, jumlah sel CD-4 dalam tubuh akan semakin berkurang dan akhirnya sudah tidak berfungsi lagi. Pada saat inilah penderita tersebut menjadi penderita AIDS. Kesimpulannya apabila seseorang manusia telah mengidap penyakit AIDS, berarti ia telah terinfeksi HIV sekitar 9-10 tahun. Pada masa ini berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah dan menyebabkan penderitanya tersiksa sampai kematian datang menjemputnya.


 








4 comments: