10
NEGARA YANG PALING BANYAK TERINFEKSI HIV/AIDS
1. Afrika Selatan
5,7 juta orang terinfeksi oleh virus HIV di
Afrika Selatan. Tingkat prevalensi dewasa adalah 17,9% menurut CIA Fakta
statistik World Book. Di Afrika Selatan banyak anak-anak yang juga mengidap
virus HIV ini. 11,2% dari kejadian HIV pada anak-anak dan pemuda yang berada di
bawah usia 24 tahun. Ketika Anda proporsi jumlah mereka yang hidup dengan HIV
dengan jumlah penduduk, itu menyumbang 11% dari total populasi.
2. Nigeria
Dari 155.215.573 orang yang tinggal di Nigeria,
sekitar 3,3 juta mengidap virus HIV. Tingkat prevalensi di kalangan orang
dewasa adalah 3,6% pada 2009. Penyebab utama HIV di Nigeria adalah seks bebas
antara heteroseksual. Ajaran tentang seks dipandang sebagai hal yang tabu.
Pencegahan HIV dinegeri ini sepertinya adalah hal yang hampir mustahil.
3. India
Dari 1 milyar orang yang hidup di India, 2,4
juta mengidap virus HIV, menurut statistik 2009. Epidemi mengambil peran
penting pada negara di awal 1990-an dan mempengaruhi semua individu dan bukan
hanya pekerja seks. Satu yang harus dicatat bahwa ada kabar baik di India. 50%
dari populasi penduduk India mengetahui apa itu HIV dan mengetahui apakah
mereka mengidapnya atau tidak.
4. Kenya
Sekitar 41.070.934 orang yang tinggal di Kenya
pada tahun 2011, 1,5 juta mengidap virus HIV, sehingga menyebabkan negara ini
menjadi negara ke-4 terbesar dunia yang penduduknya mengidap cirus HIV. Tingkat
prevalensi di kalangan orang dewasa adalah 6,3%. Kasus-kasus terburuk terlihat
pada anak-anak. Hanya 1 dari 3 anak-anak mendapatkan perawatan yang mereka
butuhkan terhadap virus ini. Pemerintah Kenya bekerja keras untuk memerangi
epidemi ini.
5. Mozambik
Sekitar 6% dari populasi Mozambik dan 1,4 juta
orang terkena oleh virus HIV tahun 2009. Tingkat prevalensi di kalangan orang
dewasa adalah 11,5%. 130.000 dari mereka yang terinfeksi adalah anak-anak.
6. Tanzania
Sekitar 3% dari total populasi dan 1,4 juta
orang di Tanzania yang terinfeksi HIVpada 2009. Tingkat prevalensi di kalangan
orang dewasa adalah 5,6% Komisi AIDS Tanzania untuk didirikan pada tahun 2002
untuk membantu menanggapi masalah tumbuhnya epidemi ini. Hal ini sebagai
respons terhadap lebih dari 100.000 anak yang terinfeksi oleh virus dan lebih
dari 60% dari perempuan yang mengidapnya.
7. Zimbabwe
Sekitar 10% dari total populasi dan 1,2 juta
orang terinfeksi oleh HIV di Zimbabwe ditahun 2009. Angka prevalensi orang
dewasa adalah 14,3%. Jumlah ini telah mulai melambat dengan bantuan dari
pemerintah dan tim respon. Pendidikan dan tes sukarela telah ditetapkan secara
nasional.
8. Uganda
Sekitar 3,5% dari total populasi dan 1,2 juta
orang terinfeksi HIV di Uganda pada 2009. Tingkat prevalensi dewasa adalah
6,5%. Seperti di Zimbabwe, Uganda mengambil inisiatif bertujuan memerangi HIV
dan epidemi. Tingkat telah diturunkan sejak 1980-an dan 1990-an.
9. Amerika Serikat
Sekitar 0,40% dari total populasi dan 1,2 juta
orang terinfeksi HIV di Amerika Serikat sebagai tahun 2009. Tingkat prevalensi
dewasa adalah 0,6%. Pada 2008, sekitar 4.000 anak-anak membawa virus AIDS
melalui penularan ibu-anak.
10. Swaziland
Menurut statistik pada tahun 2009 oleh CIA World
Factbook, 180.000 orang yang tinggal di Swaziland mengidap virus HIV. Tingkat
prevalensi di kalangan orang dewasa adalah 25,9 (2009) adalah yang tertinggi
dari semua negara. Nomor ini juga tinggi bila dibandingkan dengan total
penduduk yang adalah 1.370.424 pada 2011. Ini account untuk 13% dari total
populasi.
AIDS muncul setelah virus (HIV)
menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima hingga sepuluh tahun atau
lebih. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih penyakit dapat
timbul. Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi, beberapa penyakit bisa
menjadi lebih parah daripada biasanya.
HIV terdapat dalam sebagian cairan tubuh, yaitu:
HIV terdapat dalam sebagian cairan tubuh, yaitu:
- Darah
- Air mani
- Cairan vagina
- Air susu ibu (ASI)
HIV
menular melalui:
- Bersenggama yang membiarkan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang HIV-positif masuk ke aliran darah orang yang belum terinfeksi (yaitu senggama yang dilakukan tanpa kondom melalui vagina atau dubur; juga melalui mulut, walau dengan kemungkinan kecil).
- Memakai jarum suntik yang bekas pakai orang lain, dan yang mengandung darah yang terinfeksi HIV.
- Menerima transfusi darah yang terinfeksi HIV.
- Dari ibu HIV-positif ke bayi dalam kandungan, waktu melahirkan, dan jika menyusui sendiri.
Biasakan mempunyai sikat gigi dan
pisau cukur sendiri, karena selain untuk kebersihan pribadi, jika terdapat
darah akan ada risiko penularan dengan virus lain yang diangkut aliran darah
(seperti hepatitis), bukan hanya HIV.
HIV tidak menular melalui:
HIV tidak menular melalui:
- Bersalaman, berpelukan
- Berciuman
- Batuk, bersin
- Memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, WC, kamar tidur, dll.
- Gigitan nyamuk
- Bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama
- Memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, WC umum, sauna, dll.
HIV tidak dapat menular melalui
udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di luar tubuh. Virus ini dapat
dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan dengan cairan pemutih
(bleach) seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air.
HIV tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.
AIDS
singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa
disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia
karena virus HIV.
HIV
singkatan dari Human Immunodeficiency Virus
merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia. Jika seseorang
terkena virus semacam ini akan mudah terserang infeksi oportunistik atau mudah
terkena tumor. Untuk sampai saat ini, penyakit HIV AIDS belum bisa disembuhkan
dan ditemukan obatnya, kalau pun ada itu hanya menghentikan atau memperlambat
perkembangan virusnya saja.
Virus HIV dan virus-virus sejenisnya seperti SIV, FIV dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Virus HIV dan virus-virus sejenisnya seperti SIV, FIV dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
AIDS merupakan bentuk terparah atas
akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ
vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T),
makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung
dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem
kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+
hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah, maka
kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut
AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian
timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan
memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi
tertentu.
Tanpa terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV
menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup
setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan. Namun demikian, laju
perkembangan penyakit ini pada setiap orang sangat bervariasi, yaitu dari dua
minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya ialah
kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV (seperti fungsi kekebalan tubuh) dari
orang yang terinfeksi.Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah
daripada orang yang lebih muda, sehingga lebih berisiko mengalami perkembangan
penyakit yang pesat. Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan adanya
infeksi lainnya seperti tuberkulosis, juga dapat mempercepat perkembangan
penyakit ini. Warisan genetik orang yang terinfeksi juga memainkan peran
penting. Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa varian HIV. HIV
memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda, yang akan
menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula. Terapi
antiretrovirus yang sangat aktif akan dapat memperpanjang rata-rata waktu
berkembangannya AIDS, serta rata-rata waktu kemampuan penderita bertahan hidup.
Pengertian HIV
HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Pengertian AIDS
Definisi AIDS adalah singkatan dari 'Acquired Immunodeficiency Syndrome / Acquired Immune Deficiency Syndrome' yang menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.
Seberapa cepat HIV bisa berkembang menjadi AIDS ?
Lamanya dapat bervariasi dari satu individu dengan individu yang lain. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.
HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Pengertian AIDS
Definisi AIDS adalah singkatan dari 'Acquired Immunodeficiency Syndrome / Acquired Immune Deficiency Syndrome' yang menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.
Seberapa cepat HIV bisa berkembang menjadi AIDS ?
Lamanya dapat bervariasi dari satu individu dengan individu yang lain. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.
PENYEBAB
Bila di awal kemunculannya, penyebab
HIV AIDS diyakini hanya dari hubungan seksual, baik hubungan seksual
secara normal maupun yang anal dan oral. Hal ini karena cairan vagina dan air
mani juga mengandung virus penyebab penyakit HIV AIDS.
Tapi, kini semakin terkuaklah kenyataan bahwa penyebab HIV AIDS juga bisa
dikarenakan transfusi darah, jarum suntik, lewat pemberian ASI. Bahkan,
adanya kemungkinan masuknya darah atau cairan tubuh lainnya yang mengandung virus HIV AIDS ke bagian tubuh orang sehat yang terluka. Kemungkinan ini
bisa saja terjadi terutama bagi para medis yang merawat penderita HIV AIDS.
Pada dasarnya, manusia yang terlahir penuh nafsu hewani telah membuat penularan penyebab HIV AIDS semakin menyeruak, terutama yang terjadi akibat kontak dalam hubungan seksual. Tapi, ebola memang sangat buas. Belum ada laporan penderita yang terkena virus ebola dapat bertahan hidup lama. Dalam waktu 6 hari saja, penderita akan mati. Pendarahan, diare, sesak nafas adalah serangan terdahsyat yang membuat penderita tak berdaya.